Oktaviana, Fitria . (2020). STUDI LITERATUR EVALUASI PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG FARMASI PUSKESMAS. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
![]() |
Text
1.COVER.pdf Download (120kB) |
![]() |
Text
2.BAGIAN DEPAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (403kB) |
![]() |
Text
3.BAB 1.pdf Download (193kB) |
![]() |
Text
4.BAB 2.pdf Download (261kB) |
![]() |
Text
5.BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (93kB) |
![]() |
Text
6.BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (131kB) |
![]() |
Text
7.BAB 5.pdf Download (88kB) |
![]() |
Text
8.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (208kB) |
![]() |
Text
9.LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
10.MANUSKRIP.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstrak
Pelayanan farmasi merupakan pelayanan penunjang bagi puskesmas. Terutama instalasi farmasi dan gudang obat yang bertanggungjawab untuk menjaga persediaan obat-obatan agar terhindar dari kerusakan dan kadaluarsa. Penyimpanan adalah suatu kegiatan untuk melakukan pengurusan dan pengaturan barang persediaan di dalam ruang penyimpanan agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia, mutunya tetap terjamin, tidak mudah rusak, berkurang atau hilang khasiatnya serta tidak toksik. Jika pada proses penyimpanan kurang maksimal maka akan mengakibatkan kualitas obat berkurang serta tidak efektif saat dikonsumsi oleh pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi penyimpanan obat di gudang farmasi puskesmas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi literatur dengan cara mencari data informasi serta sumber data dari jurnal nasional dan internasional dengan total 10 jurnal yang telah terindeks Sinta maupun Scopus, yang selanjutnya akan digunakan sebagai referensi pada penelitian evaluasi penyimpanan obat di gudang farmasi puskesmas. Berdasarkan hasil studi literatur Evaluasi Penyimpanan Obat Di Gudang Farmasi Puskesmas yaitu didapatkan hasil evaluasi dari puskesmas yang berbeda wilayah dan kota, hasil evaluasi tata cara penyimpanan obat seperti obat disimpan secara First In First Out (FIFO), First Expired First Out (FEFO), dan disusun secara abjad, vaksin dan serum disimpan dalam lemari pendingin, penyimpanan, tablet diletakkan dalam lemari, penyimpanan obat golongan antibiotik sudah memenuhi standar pedoman yang telah ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.74 Tahun 2016, ada sebagian puskesmas yang masih tidak memiliki gudang penyimpanan obat. Hal ini dapat menjadi penyebab terjadinya kurang efektifnya obat saat diterima pasien serta dapat mengakibatkan puskesmas mengalami kerugian besar akibat proses penyimpanan yang salah. Kata kunci: gudang obat, puskesmas, evaluasi penyimpanan
Jenis Artikel: | Skripsi |
---|---|
Pembimbing: | Faisal Rahman, Nita Triadisti |
Tema: | Farmakologi dan Obat-obatan Farmasi Penelitian |
Program Studi: | Fakultas Farmasi > S1 Farmasi |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 10 Dec 2020 03:16 |
Last Modified: | 10 Dec 2020 03:16 |
URI: | http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/1265 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |