Sabar Lina Purba . (2024). ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. F DENGAN PENERAPAN DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF PASIEN CKD on HD. KIAP (Karya Ilmiah Akhir Profesi Ners), Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB 2.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB 5.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
MANUSKRIP KIAN BU Sabar.pdf Restricted to Repository staff only Download (183kB) |
Abstrak
Penyakit ginjal kronik atau chronic kidney disease (CKD) suatu kondisi dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif dan irreversible, dimana kemampuan ginjal dalam mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan mengalami gangguan sehingga menyebabkan terjadinya uremia dan azotemia. Salah satu manifestasi klinik yang sangat dominan pada pasien CKD ialah pola napas tidak efektif. Pola napas tidak efektif yaitu suatu keadaan dimana inspirasi dan/atau ekspirasi tidak memberi ventilasi yang adekuat meningkatkan saturasi oksigen dan meningkatkan fungsi paru secara efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis asuhan keperawatan pada Tn. F dengan penerapan deep breathing exercise terhadap pola napas tidak efektif pasien CKD On HD. Metode penelitian ini adalah melakukan deep breathing exercise selama 3 hari dalam waktu 10-15 menit dapat meningkatkan saturasi oksigen dan meningkatkan fungsi paru secara efektif. Deep breathing exercise merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan Napas dalam, Napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan Napas secara perlahan. Deep breathing exercise akan menstimulasi system saraf parasimpatik meningkatkan produksi endorphin, menurunkan heart rate, meningkatkan ekspansi paru sehingga dapat mengembang secara maksimal dan otot-otot menjadi rileks sehingga membuat tubuh mendapatkan input oksigen yang adekuat. Pada hari pertama pernafasan klien terhitung 28 x/menit, pada hari kedua pernapasan klien terhitung 25 x/menit dan pada hari ketiga pernapasan klien terhitung 24 x/menit. Hasil dari pelaksanaan deep breathing exercise selama 3 hari pada klien pola napas tidak efektif mengalami perbaikan. Kata Kunci : Chronic kidney disease, Deep breathing exercise, Pola Napas tidak efektif Daftar Rujukan : 34 (2013-2023)
Jenis Artikel: | KIAP (Karya Ilmiah Akhir Profesi Ners) |
---|---|
Pembimbing: | Uni Afriyanti, Anita Agustina |
Tema: | Keperawatan |
Program Studi: | Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan > Program Profesi Ners |
Depositing User: | admin perpus umbjm |
Date Deposited: | 05 May 2025 06:53 |
Last Modified: | 05 May 2025 06:53 |
URI: | http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/4180 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |