Baihaqi, Ahmad . (2020). PENERAPAN TERAPI BERCAKAP-CAKAP UNTUK MENGONTROL HALUSINASI PENDENGARAN PADA PASIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RS JIWA (STUDI KASUS). KTI (Karya Tulis Ilmiah), Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
![]() |
Text
1.Cover KTI Baihaqi.pdf Download (48kB) |
![]() |
Text
2.Bagian Depan KTI Baihaqi.pdf Restricted to Repository staff only Download (206kB) |
![]() |
Text
3.Bab 1 KTI Baihaqi.pdf Download (112kB) |
![]() |
Text
4.Bab 2 KTI Baihaqi.pdf Download (176kB) |
![]() |
Text
5.Bab 3 KTI Baihaqi.pdf Restricted to Repository staff only Download (109kB) |
![]() |
Text
6.Bab 4 KTI Baihaqi.pdf Restricted to Repository staff only Download (117kB) |
![]() |
Text
7.Bab 5 KTI Baihaqi.pdf Download (66kB) |
![]() |
Text
8.DAFTAR PUSTAKA KTI Baihaqi.pdf Restricted to Repository staff only Download (60kB) |
![]() |
Text
9.Lampiran KTI Baihaqi.pdf Restricted to Repository staff only Download (426kB) |
Abstrak
Halusinasi merupakan kesalahan persepsi yang tidak didahului oleh rangsangan. Ditandai dengan merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan, atau penciuman yang sebenarnya tidak ada. Pasien dengan halusinasi pendengaran, perlu diberikan stimulus, salah satunya dengan terapi bercakap-cakap. Terapi bercakap-cakap dapat memberikan stimulasi emosi dan meningkatkan motivasi pasien dalam mengontrol halusinasi pendengaran. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan perubahan kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi pendengaran setelah dilakukan terapi bercakap-cakap. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subyek dalam penelitian ini adalah satu orang pasien halusinasi pendengaran di Ruang D RS Jiwa. Kriteria subyek sudah mulai kooperatif, isi pembicaraan dapat dipahami, tidak mengalami gangguan pendengaran, tidak mengalami gangguan wicara. Penerapan bercakap-cakap dilakukan pada bulan Oktober 2019. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi terhadap kemampuan pasien yang mengalami halusinasi pendengaran, sebelum dan sesudah diajarkan terapi bercakap-cakap. Setelah dilakukan intervensi keperawatan menggunakan teknik bercakap-cakap didapatkan peningkatan pasien dalam mengontrol halusinasi ditandai dengan adanya perubahan & penurunan dengan berangsur-angsur di setiap harinya pada isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi. Perlu konsistensi perawat dalam pengawasan melakukan terapi bercakap-cakap untuk meningkatkan motivasi dan kesehatan jiwa pasien. Kata kunci : Halusinasi, Terapi Bercakap-cakap
Jenis Artikel: | KTI (Karya Tulis Ilmiah) |
---|---|
Pembimbing: | Noor Amaliah, Ahmad Juliadi |
Tema: | Ilmu Jiwa Keperawatan |
Program Studi: | Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan > D3 Keperawatan Kelas Reguler |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 14 Jul 2021 01:29 |
Last Modified: | 14 Jul 2021 01:29 |
URI: | http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/1712 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |