Maulana, Rafi. . (2022). GAMBARAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA RISIKO STUNTING DI DESA SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR. KTI (Karya Tulis Ilmiah), Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

[img] Text
1.1 RAFI MAULANA_LOMBA AIPNI .pdf

Download (2MB)

Abstrak

Stunting merupakan gambaran status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Keadaan ini dipresentasikan dengan nilai z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 (minus dua) standar deviasi (SD) berdasarkan standar pertumbuhan menurut WHO. Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menegaskan bahwa usia hingga 6 bulan hanya diberikan ASI eksklusif saja. Ketika usia 6- 24 bulan bayi membutuhkan lebih banyak asupan zat gizi yang tidak dapat dipenuhi dengan pemberian ASI saja, sehingga untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut bayi diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dalam pemenuhan kebutuhan gizinya. Pada balita stunting di masa mendatang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pemberian makanan tambahan dan ASI esklusif pada balita risiko stunting di Desa Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Metode yang digunakan kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini seluruh balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sungai Tabuk dan sampel 60 responden, menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria inklusi orang tua bersedia jika anaknya menjadi responden, balita laki-laki dan perempuan berusia 6-59 bulan dan balita sedang tidak sakit. Pengumpulan data menggunakan kuesioner sebanyak 10 pertanyaan terkait pemberian ASI eksklusif dan pemberian makanan tambahan (MP-ASI) dengan analisis univariate. Hasil penelitian sebanyak 46 balita (76.7%) telah sesuai diberikan MP-ASI, 53 balita (88.3%) telah diberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan, pencegahan risiko terjadinya stunting pada balita (Peningkatan Berat badan, Tinggi badan/Panjang badan) sebanyak 37 balita (61.7%) memiliki indeks antropometri yang normal. Upaya promotif dan preventif harus selalu dilakukan dan di dukung oleh tokoh agama , tokoh masyarakat, media informasi baik cetak maupun elektronik, pemegang kebijakan, serta institusi pendidikan guna mencapai Indonesia bebas stunting Kata Kunci: Makanan Tambahan, ASI Ekslusif, Balita Risiko Stunting

Jenis Artikel: KTI (Karya Tulis Ilmiah)
Pembimbing: Alit Suwandewi
Tema: Keperawatan
Program Studi: Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan > D3 Keperawatan Kelas Reguler
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 29 Jul 2022 02:18
Last Modified: 29 Jul 2022 02:18
URI: http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/2348

Actions (login required)

View Item View Item