Ridha, Hanifa Muhammad Fisna . (2022). ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN PENERAPAN INTERVENSI POSISI SEMI FOWLER DAN KOLABORASI PEMBERIAN OKSIGEN NON REBREATHING MASK. KIAP (Karya Ilmiah Akhir Profesi Ners), Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
![]() |
Text
Hanifa Muhammad KIAP-Cover.pdf Download (266kB) |
![]() |
Text
Hanifa Muhammad KIAP-Sampul.pdf Download (660kB) |
![]() |
Text
Hanifa Muhammad KIAP-Abstrak.pdf Download (508kB) |
![]() |
Text
Hanifa Muhammad KIAP-Bab 1.pdf Download (356kB) |
![]() |
Text
Hanifa Muhammad KIAP-BAB 2.pdf Download (429kB) |
![]() |
Text
Hanifa Muhammad KIAP-BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (231kB) |
![]() |
Text
Hanifa Muhammad KIAP-Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (680kB) |
![]() |
Text
Hanifa Muhammad KIAP-Bab 5.pdf Download (230kB) |
![]() |
Text
Hanifa Muhammad KIAP-Daftar Pustaka.pdf Download (445kB) |
Abstrak
Penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan dunia dan salah satunya penyakit diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan penyakit tingginya kadar gula didalam darah yang ditandai oleh ketiadaan diktatorial insulin. Diabetes melitus memiliki komplikasi yang disebut hipoglikemia yang dimana merupakan efek samping paling sering terjadi akibat penurunan glukosa darah dan menjadi penyebab kematian tinggi pada kasus diabetes melitus jika tidak diatasi. hipoglikemia sangat berbahaya dan dapat mengancam jiwa penderita karena glukosa darah merupakan sumber energi satu satunya pada otak. Sebagai perawat untuk mengatasi masalah pola napas yaitu dengan memberikan intervensi mandiri mengatur posisi semi fowler dan salah tindakan kolaboratif pemberian oksigen. Pemberian oksigen dan mengatur posisi semi fowler pada pasien sehingga masalah dapat teratasi. Studi kasus yang dilakukan pada Tn. H berusia 72 tahun datang ke instalasi gawat darurat RS Islam Banjarmasin dengan kondisi tidak sadarkan diri dan mengalami hipoglikemia dengan nilai GDS 23 mg/dL. Tn . H diberikan intervensi mengatur posisi semi fowler dan pemberian oksigen dengan pemantauan selama 1x90 menit. Evaluasi dilakukan 3 kali selama pemberian terapi. Frekuensi napas Tn. H sebelum dan sesudah diberikan intervensi di jam 18.10 dari 37 x/m menjadi 27 x/m, kemudian setelah diberikan terapi lagi kemudian di lihat dijam 20.00 hasil GDS dari 27 x/m menjadi 25 x/m, dilakukan evaluasi ketiga dijam 21.00 dari 25 x/m menjadi 25 x/m. Berdasarkan data tersebut tindakan kolaboratif pemberian oksigen dan mengatur posisi semi fowler efektif untuk memperbaiki pola napas pasien. Sehingga metode ini bagus untuk dilakukan oleh tenaga kesehatan. Diharapkan agar menjadi Evidence Based Nursing Practice untuk kasus kegawatdaruratan diabetes mellitus.. Kata Kunci :Diabetes Melitus, Hipoglikemia, semi fowler , kolaboratif, pemberian oksigen Daftar Rujukan : 31 (2016-2021)
Jenis Artikel: | KIAP (Karya Ilmiah Akhir Profesi Ners) |
---|---|
Pembimbing: | Hj. Noor Khalilati, Julianto |
Tema: | Keperawatan |
Program Studi: | Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan > Program Profesi Ners |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 13 Feb 2023 03:44 |
Last Modified: | 13 Feb 2023 03:44 |
URI: | http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/2947 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |