M. Najami . (2024). IMPLEMENTASI TERAPI OKSIGEN NASAL KANUL PADA PASIEN DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAPAS DI RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN. KTI (Karya Tulis Ilmiah), Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (87kB) |
![]() |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (585kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (171kB) |
![]() |
Text
BAB 2.pdf Download (524kB) |
![]() |
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (209kB) |
![]() |
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (296kB) |
![]() |
Text
BAB 5.pdf Download (160kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (217kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
MANUSKRIP NAJAMI.pdf Restricted to Repository staff only Download (603kB) |
Abstrak
Congestive Heart Failure adalah kondisi dimana otot jantung menjadi lemah sehingga tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi. Salah satu masalah keperawatan yang muncul akibat gagal jantung kongestif ini adalah pola napas tidak efektif. Pola napas tidak efektif adalah salah satu yang harus diperhatikan oleh perawat. Pada saat pola pernapasan tidak efektif, kemungkinan besar tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup ke sel. Pemberian terapi oksigen menggunakan nasal kanul bertujuan untuk mengurangi sesak napas dan membantu memenuhi okigenasi. Desain yang digunakan pada Studi kasus ini adalah deskriptif analitis dalam bentuk studi kasus yang mengeskplorasi suatu masalah asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gagal jantung kongestif (CHF). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi studi kasus identifikasi data hasil pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil yang di dapatkan dari hari pertama setelah di lakukan pemberian terapi nasal kanul yaitu masih ada dyspnea, adanya penggunaan otot bantu napas, frekuensi napas 25x/menit. Hasil pada hari kedua setelah pemberian terapi nasal kanul yaitu tidak ada dyspnea, tidak ada penggunaan otot bantu napas, frekuensi napas 21x/menit. Kesimpulan setelah dilakukan tindakan terapi oksigen nasal kanul selama 2 hari menunjukkan adanya pengurangan dyspnea, tidak ada penggunaan otot bantu napas, frekuensi napas dalam batas normal. Hasil studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan gambaran asuhan keperawatan mengatasi permasalahan dalam pemberian terapi nasal kanul dengan diagnosa keperawatan pola napas tidak efektif pada pasien Congestive Heart Failure (CHF). Kata kunci : Congestive Heart Failure, Nasal Kanul Ketidak Efektifan Pola Napas, Oksigenisasi
Jenis Artikel: | KTI (Karya Tulis Ilmiah) |
---|---|
Pembimbing: | Zaqyyah Huzaifah, Hanura Aprilia |
Tema: | Keperawatan |
Program Studi: | Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan > D3 Keperawatan Kelas Reguler |
Depositing User: | admin perpus umbjm |
Date Deposited: | 11 Nov 2024 00:59 |
Last Modified: | 11 Nov 2024 00:59 |
URI: | http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/3770 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |