Leny Rismonika . (2024). ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGUE HAEMORAGIC FEVER DENGAN INTERVENSI TEPID WATER SPONGE (TWS) DI RUANG MERAK RSD IDAMAN KOTA BANJARBARU. KIAP (Karya Ilmiah Akhir Profesi Ners), Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
![]() |
Text
1. COVER.pdf Download (166kB) |
![]() |
Text
2. BAGIAN DEPAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
3. BAB 1.pdf Download (381kB) |
![]() |
Text
4. BAB 2.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
5. BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (481kB) |
![]() |
Text
6. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (650kB) |
![]() |
Text
7. BAB 5.pdf Download (349kB) |
![]() |
Text
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (461kB) |
![]() |
Text
9. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
10. MANUSKRIP LENY.pdf Restricted to Repository staff only Download (754kB) |
Abstrak
Penyakit demam berdarah dengue atau sering disingkat sebagai DBD, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Selain itu, penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat.. Masalah utama yang sering dialami oleh penderita dengue haemorrhagic fever(DHF) yaitu hipertermia. Hipertermia atau biasa disebut dengan demam adalah peningkatan suhu tubuh yang dapat disebabkan oleh gangguan hormonal, gangguan metabolisme, penggunaan obatobatan, atau peningkatan suhu lingkungan/ berhubungan dengan paparan panas dari luar yang menyebabkan ketidakseimbangan pembentukan suhu tubuh dan kehilangan panas. Salah satu tindakan mandiri dalam menurunan suhu tubuh secara nonfarmakologis dapat dilakukan dengan cara tepid water sponge (TWS). Pemberian TWS dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam hipertermi pada pasien anak. Metode dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal dengan menggunakan instrument SPO dan lembar observasi suhu tubuh sebelum dan sesudah di berikan TWS. Implementasi pemberian TWS dilakukan selama 2 hari, dan dilakukan selama 15-20 menit secara dua kali perlakuan. Evaluasi pada hari pertama sudah menunjukan penurunan suhu tubuh yang berarti TWS merupakan intervensi yang efektif untuk mengatasi masalah hipertermi. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak usia sekolah dengan DHF yang mengalami hipertermi dengan intervensi TWS. Kata Kunci: Dengeu Haemoragic Fever, Hipertemi, Tepid Water Sponge Daftar Rujukan: 50 (2014-2023)
Jenis Artikel: | KIAP (Karya Ilmiah Akhir Profesi Ners) |
---|---|
Pembimbing: | Suci Fitri Rahayu, Evy Noorhasanah |
Tema: | Keperawatan |
Program Studi: | Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan > Program Profesi Ners |
Depositing User: | admin perpus umbjm |
Date Deposited: | 24 Apr 2025 07:19 |
Last Modified: | 24 Apr 2025 07:19 |
URI: | http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/4120 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |