Ridhayani, Rizqi . (2020). IDENTIFIKASI ADVERSE DRUG REACTION PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (43kB) |
![]() |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (896kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (97kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (279kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (52kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (162kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (32kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (98kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstrak
Populasi penderita hipertensi semakin meningkat setiap tahunnya baik itu di tingkat Dunia ataupun Nasional, 24,7% penduduk Asia Tenggara dan 25,8% penduduk Indonesia menderita hipertensi. Seiring dengan peningkatan tersebut penggunaan obat antihipertensi perlu diperhatikan selama pemberian obat yang dapat mengakibatkan terjadinya kejadian Adverse Drug Reaction atau ROTD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengobatan pasien hipertensi di rumah sakit dan mengetahui ADR apa saja yang terjadi dan persentase kejadian Adverse Drug Reaction pada pasien hipertensi. Desain penelitian ini menggunakan metode studi literature berupa penelusuran literatur terkait adverse drug reaction pada pasien hipertensi di rumah sakit, sebanyak 10 jurnal terindeks (1 jurnal nasional dan 9 jurnal internasional) yang digunakan, dianalisis dan didokumentasikan dalam perangkat lunak mendeley. Profil pengobatan yang banyak digunakan pada penelitian ini meliputi BBlockers, ACEI, CCB dan ARB, pada terapi kombinasi yang paling banyak ditemukan ARB+Diuretik sebagai kombinasi 2 terrapi, ACEI+Diuretik+BBlockers sebagai kombinasi 3 terapi, dan CCB+ARB+ACEI+Diuretik sebagai kombinasi 4 terapi. Persentase kejadian ADR paling besar terjadi pada golongan obat B-Blockers 21,67%, diuretik 18,43%, CCB 18,38%, ACEI 17,38% dan ARB 8,31% sebagai terapi tunggal dan ARB+Diuretik 23,28%, ARB+CCB+diuretik 34,64% dan CCB+ARB+ACEI+Diuretik 19,54% sebagai terapi kombinasi. Reaksi Adverse Drug Reaction yang paling umum dijumpai pada penelitian ini yaitu pusing, sakit kepala, bradikardi dan hypokalemia dan pada peresepan amlodipine menimbulkan reaksi lebih dari 1 selama pengobatan seperti edema pergelangan kaki, sedasi, sakit punggung, sakit perut, sakit kepala hingga wajah bengkak diikuti oleh obat furosemide dari golongan diuretik meliputi hypokalemia dan hyponatremia. Kata Kunci : Adverse Drug Reaction, Antihipertensi, Hipertensi, Rawat Inap
Jenis Artikel: | Skripsi |
---|---|
Pembimbing: | Risya Mulyani, Ayu Soraya |
Tema: | Farmakologi dan Obat-obatan Farmasi |
Program Studi: | Fakultas Farmasi > S1 Farmasi |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 23 Dec 2020 02:00 |
Last Modified: | 23 Dec 2020 02:00 |
URI: | http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/1284 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |