Fauziah . (2020). STUDI LITERATUR ANALISIS SISTEM MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (43kB) |
![]() |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (162kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (40kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (168kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (44kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (259kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (32kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (47kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (44MB) |
Abstrak
Pengelolaan obat di instalasi farmasi meliputi tahap-tahap selection, procurement, distribution, dan use yang saling terkait antara satu sama lainnya sehingga harus terkoordinasi dengan baik agar masing-masing dapat berfungsi secara optimal. Kesalahan pengelolaan obat dapat menyebabkan medication error. Pengelolaan obat yang kurang efisien akan bepengaruh pada peran rumah sakit secara keseluruhan, ketidakefisienannya dapat berdampak negatif secara medik, sosial maupun ekonomi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengelolaan obat pada tahap perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat di beberapa Instalasi Farmasi Rumah Sakit dan membandingkannya dengan indikator standar untuk mengetahui keefektifannya. Metode penelitian ini yang digunakan yaitu studi literatur, dengan menganalisis, dan membandingkan serta menyimpulkan dari 17 jurnal terindeks, dimana terdapat 2 jurnal internasional terindeks scopus dan 15 jurnal nasional terindeks sinta 1-4. Hasil analisis pada pengelolaan obat di beberapa Instalasi Farmasi Rumah Sakit pada tahap seleksi belum memenuhi standar indikator dengan nilai 22,04- 96,7%, pada tahap perencanaan dan pengadaan ada 4 indikator yang memenuhi standar yaitu persentase alokasi dana pengadaan obat dengan nilai 33,17% & 36%, persentase dana yang tersedia senilai 100%, frekuensi kurang lengkapnya faktur 0-4x dan frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit 10,06-24 hari, sedangkan 3 indikator belum efisien yaitu frekuensi pengadaan tiap item obat pertahun rata-rata masih rendah dengan nilai 1-11,66x, jumlah item obat yang diadakan dengan yang direncanakan masih kurang yaitu sebanyak 29,93-82,16% dan ada pula yang lebih yaitu 120,6-193,45%, dan pada tahap pendistribusian telah sesuai standar meliputi indikator ketepatan data jumlah obat pada kartu stok 100%, TOR = 13,10x, persentase dan nilai obat kadaluwarsa/rusak = 0,19% dan tingkat ketersediaan obat 12-18 bulan, serta tahap penggunaan juga sudah efisien dengan indikator jumlah item obat perlembar resep dengan nilai 1,9-3,3 item, persentase peresepan dengan nama generik = 90,91-98,7% , persentase peresepan antibiotik= 10,63-34%, peresepan injeksi = 0,33-4%, waktu yang digunakan untuk melayani resep selama 11-29,9 menit untuk resep racikan dan 5-16,3 menit untuk obat non-racikan, persentase obat yang dapat diserahkan= 95,76-100%, dan obat yang dilabeli dengan lengkap 100%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan viisistem manajemen pengelolaan obat di berbagai RS belum sepenuhnya efisien dan masih ada beberapa indikator yang belum terlaksana sesuai dengan standar indikator. Kata Kunci: Pengelolaan obat, indikator, efisiensi, Instalasi Farmasi Rumah Sakit Daftar Pustaka: 57 (1996-2019)
Jenis Artikel: | Skripsi |
---|---|
Pembimbing: | Dedi Hartanto, Aris Purwanto |
Tema: | Farmakologi dan Obat-obatan Farmasi Penelitian |
Program Studi: | Fakultas Farmasi > S1 Farmasi |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 23 Dec 2020 02:50 |
Last Modified: | 23 Dec 2020 02:50 |
URI: | http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/1288 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |