Miftahurrahmah . (2020). GAMBARAN PELAKSANAAN DAN HAMBATAN EPURCHASING OBAT PADA GUDANG FARMASI DINAS KESEHATAN. KTI (Karya Tulis Ilmiah), Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

[img] Text
COVER.pdf

Download (49kB)
[img] Text
BAGIAN DEPAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (535kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (307kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (345kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (320kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (361kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (292kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (192kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
MANUSKRIP.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (347kB)

Abstrak

E-Purchasing adalah tata cara pembelian barang/jasa melalui sistem katalog elektronik (E-Catalogue). Dinas Kesehatan menggunakan metode pengadaan EPurchasing dengan E-Catalogue sebagai prioritas utama untuk menyediakan kebutuhan obat, sejak PMK No 63/2014 tentang pengadaan obat dengan E-Catalogue wajib diterapkan di fasilitas kesehatan. Proses penerapan E-Purchasing berdasarkan E-Catalogue memiliki hubungan dengan peningkatan efisiensi pengadaan obat. Walaupun memberikan peningkatan efisiensi pengadaan tetapi masih sering ditemukan hambatan dalam pelaksanaan E-Purchasing obat. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui Gambaran Pelaksanaan E- purchasing Obat pada Gudang Farmasi Dinas Kesehatan dan mengetahui hambatan dari pelaksanaan E-Purchasing Obat pada Gudang Farmasi Dinas Kesehatan. Teknik pengambilan data dilakukan dengan mengambil dari beberapa referensi berupa jurnal ilmiah dan artikel ilmiah yang berkaitan dengan Gambaran Pelaksanaan E-Purchasing Obat pada Gudang Farmasi Dinas Kesehatan. Secara keseluruhan berdasarkan hasil studi literatur yang dilakukan, tahapan pelaksanaan E-Purchasing Obat sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik (E-Catalogue), hanya saja terjadi hambatan pada suplai obat yaitu Obat tidak ada di E-Catalogue, pemesanan tidak direspon oleh IF penyedia sementara kebutuhan mendesak dan tidak dapat ditunda, IF penyedia telah menyetujui pemesanan tapi baru tersedia beberapa bulan emudian atau waktu pengiriman terlalu lama, IF penyedia telah menyetujui pemesanan tetapi obat hanya terkirim sebagian, IF penyedia menyetujui sebagian pesanan karena stok terbatas atau kendala kapasitas produksi, dan IF penyedia telah menyetujui pemesanan tetapi obat tidak dikirim. Kata kunci : E-Purchasing obat, hambatan, gudang farmasi, dinas kesehatan Daftar Pustaka : 12 (2010-2019)

Jenis Artikel: KTI (Karya Tulis Ilmiah)
Pembimbing: Hendera,, Faisal Rahman
Tema: Farmakologi dan Obat-obatan
Farmasi
Program Studi: Fakultas Farmasi > D3 Farmasi
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 03 Jun 2021 03:02
Last Modified: 03 Jun 2021 03:02
URI: http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/1586

Actions (login required)

View Item View Item