Lyra Virna . (2021). EVALUASI PELAYANAN SWAMEDIKASI DI APOTEK X. KTI (Karya Tulis Ilmiah), Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

[img] Text
COVER LYRA VIRNA-dikonversi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (258kB)
[img] Text
BAB 1 LYRA VIRNA-dikonversi.pdf

Download (101kB)
[img] Text
BAB 2 LYRA VIRNA-dikonversi.pdf

Download (159kB)
[img] Text
BAB 3 LYRA VIRNA-dikonversi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (100kB)
[img] Text
BAB 5 LYRA VIRNA-dikonversi.pdf

Download (13kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA LYRA VIRNA-dikonversi.pdf

Download (130kB)
[img] Text
LAMPIRAN LYRA VIRNA-dikonversi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (737kB)

Abstrak

Swamedikasi merupakan usaha seseorang untuk mengobati penyakitnya sendiri. Swamedikasi sering menyebabkan medication error karena pemilihan dan penggunaan obat tidak sesuai. Peran Tenaga Teknis Kefarmasian dibutuhkan dalam memberikan Pelayanan Swamedikasi dan Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Penelitian ini bertujuan untuk Evaluasi Pelayanan Swamedikasi di Apotek X. Respondennya ialah Tenaga Teknis Kefarmasian yang telah memberikan ijin penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap Tenaga Teknis Kefarmasian. swamedikasi adalah perempuan sebanyak 48 atau (55,81%) dan laki- laki sebanyak 38 atau (44,18%). Berdasarkan usia yang paling banyak melakukan swamedikasi pengunjung berusia 21-30 tahun sebanyak 32 atau (37,20%). Pasien yang paling sedikit melakukan swamedikasi berusia 51-60 tahun sebanyak 3 atau (3,48). Berdasarkan pemilihan dan penggunaan obat, pengunjung banyak meminta obat untuk demam sebanyak 27 atau (31,39%) serta obat maag sebanyak 19 atau (22,09%), obat batuk sebanyak 15 atau (17,44%), obat diare sebanyak 12 atau (13,95%) dan yang paling sedikit penggunaan obat flu sebanyak 7 atau (8,13%), obat konstipasi sebanyak 6 atau (6,97%). Berdasarkan jenis swamedikasi, yang paling banyak dilakukan pengunjung ialah swamedikasi inisiatif sebanyak 58 atau vi(67,44%) dan swamedikasi yang direkomendasikan oleh Tenaga teknis kefarmasian sebanyak 28 atau (32,55%). Tenaga teknis kefarmasian belum optimal dalam melakukan pelayanan swamedikasi, baik dalam melakukan pra pelayanan dengan menggali informasi pengunjung maupun dalam menerapkan prosedur tetap. Kata kunci : Pelayanan Kefarmasian, Apoteker, Swamedikasi, Apotek Daftar Pustaka : 73 (2004-2016)

Jenis Artikel: KTI (Karya Tulis Ilmiah)
Pembimbing: Risya Mulyani, Aulia Kusmawanti
Tema: Farmakologi dan Obat-obatan
Farmasi
Program Studi: Fakultas Farmasi > D3 Farmasi
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 16 Feb 2022 01:47
Last Modified: 16 Feb 2022 01:47
URI: http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/2079

Actions (login required)

View Item View Item