Rusinah . (2021). EVALUASI MANAJEMEN PENGADAAN DAN DISTRIBUSI OBAT DI DINAS KESEHATAN KOTA BANJARBARU. KTI (Karya Tulis Ilmiah), Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
![]() |
Text
Cover.pdf Download (48kB) |
![]() |
Text
Bagian Depan.pdf Restricted to Repository staff only Download (372kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (83kB) |
![]() |
Text
BAB 2.pdf Download (29kB) |
![]() |
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (124kB) |
![]() |
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (264kB) |
![]() |
Text
BAB 5.pdf Download (8kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (89kB) |
![]() |
Text
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (479kB) |
![]() |
Text
Manuskrip.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstrak
Masalah terkait dengan pengelolaan obat dengan perencanaan, pengadaan dan penyimpanan obat belum sesuai dengan pedoman pengelolaan obat yang ada dan menunjukan bahwa pengelolaan obat belum baik karena belum sesuai dengan standar yang ditetapkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Dari hasil studi kasus ini evaluasi manajemen pengadaan dan distribusi obat di dinas kesehatan kota banjarbaru periode 2020, banyak obat-obat yang hampir expired date dan tempat penyimpanan hampir penuh karena obat yang diusulkan lebih banyak daripada diadakan. Tujuan dari studi kasus ini ntuk mengetahui mekanisme perencanaan obat, masalah pendistribusian dan pengiriman obat, kendala yang dihadapi dalam pengadaan dan pendistribusian obat. Studi kasus ini dilakukan dengan kuantitatif, dengan fokus penelitian yakni dinas kesehatan kota banjarbaru. Data yang di kumpulkan berupa Data kuantitatif di ambil dari observasi dokumen-dokumen terkait persediaan obat yang ada di instalasi kota IFK, RKO, dan dokumen lain yang dapat mendukung data penelitian. Hasil dari studi kasus menunjukkan ada 27 obat memiliki selisihnya melebihi dari 20% - 50% dari total jumlah pengusulan RKO dibandingkan dengan jumlah obat yang diadakan. Obat-obat yang belum terdistribusikan sama sekali pada tahun 2020 setelah diadakan ada 33 obat yang 100 % belum terdistribusi ke puskesmas dari pengadaan. Pengadaan dan Distribusi ada 38 obat yang belum sepenuhnya terdistribusi ke puskesmas belum mencapai 50%. Kesimpulan usulan kepengadaan yang bagus maksimal selisih cuma 20%, sedangkan pengadaan dengan distribusi yang kurang dari 50%. Kata kunci : Manajemen obat, Pengadaan, Distribusi, Instalasi farmasi
Jenis Artikel: | KTI (Karya Tulis Ilmiah) |
---|---|
Pembimbing: | Nita Triadisti, Rudy Salam |
Tema: | Farmakologi dan Obat-obatan Farmasi |
Program Studi: | Fakultas Farmasi > D3 Farmasi |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 09 Mar 2022 01:51 |
Last Modified: | 09 Mar 2022 01:51 |
URI: | http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/2104 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |