Hamsiah . (2023). ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DENGAN PENERAPAN INTERVENSI PENCEGAHAN PERILAKU KEKERASAN. KIAP (Karya Ilmiah Akhir Profesi Ners), Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
![]() |
Text
a. COVER.pdf Download (134kB) |
![]() |
Text
b. HALAMAN DEPAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (539kB) |
![]() |
Text
c. BAB 1.pdf Download (223kB) |
![]() |
Text
d. BAB 2.pdf Download (234kB) |
![]() |
Text
e. BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (101kB) |
![]() |
Text
f. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (252kB) |
![]() |
Text
g. BAB 5.pdf Download (96kB) |
![]() |
Text
h. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (229kB) |
![]() |
Text
i. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
![]() |
Text
j. MANUSKRIP.pdf Restricted to Repository staff only Download (414kB) |
Abstrak
Gangguan jiwa merupakan sindrom yang dimana sebuah pola perilaku secara klinis bermakna yang berkaitan langsung dengan distress (penderitaan) dan menimbulkan disabilitas pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia Pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan untuk kasus gangguan jiwa di wilayah Kalimantan Selatan pada tahun 2020 kasus dengan jumlah angka 81% jiwa dan angka tertinggi di Kalimantan Selatan dengan gangguan jiwa terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yaitu sebanyak 400 kasus dan 42 kasus di Rumah Singgah Baiman dan sebagian kasus mengalami risiko perilaku kekerasan. Resiko perilaku kekerasan (RPK) sangat rentan melakukan perilaku yang dapat membahayakan orang lain baik secara fisik maupun emosional, perilaku kekerasan bisa berupa verbal, fisik, dan lingkungan. Sebagai tim kesehatan khususnya perawat, untuk mengatasi masalah keperawatan Risiko Perilaku Kekerasan yaitu dengan memberikan intervensi Pencegahan Perilaku Kekerasan yang salah satu bagian dari intervensi tersebut kita memberikan peran edukasi terkait latih mengurangi kemarahan secara verbal dan non verbal dengan teknik relaksasi yaitu teknik relaksasi nafas dalam, Studi kasus yang dilakukan pada Tn. S berusia 56 tahun dirawat di Rumah Singgah Baiman dengan Skizofrenia Paranoid. Evaluasi dilakukan 6 kali berturut-turut dengan hasil ada perubahan di evaluasi ke 4 yaitu marah dapat terkontrol dan pasien tampak tenang kemudian pada evaluasi ke 6 klien sudah memahami cara mengontrol emosinya. Berdasarkan data tersebut latihan relaksasi nafas dalam efektif untuk mengontrol marah dan memberikan ketenangan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. Sehingga metode ini bagus untuk dilakukan oleh tenaga kesehatan. Diharapkan agar menjadi Evidence Based Nursing Practice untuk kasus pasien dengan risiko perilaku kekerasan Kata Kunci :Gangguan Jiwa, Risiko Perilaku Kekerasan, Relaksasi Nafas Dalam Daftar Rujukan : 13 (2019-2022)
Jenis Artikel: | KIAP (Karya Ilmiah Akhir Profesi Ners) |
---|---|
Pembimbing: | Meti Agustini, M. Syafwani |
Tema: | Keperawatan |
Program Studi: | Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan > Program Profesi Ners |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 15 Jun 2023 07:02 |
Last Modified: | 15 Jun 2023 07:02 |
URI: | http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/3137 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |