UNSPECIFIED PEMANFAATAN TERATAI PUTIH SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN MIKROKRISTALIN SELULOSA MENGGUNAKAN HIDROLISIS ENZIMATIK DARI RAYAP Coptotermes sp. (Yulianita Pratiwi Indah Lestari, Mi’rajunnisa, Raudatul Patimah). [Penelitian]
![]() |
Text
Laporan Penelitian Tim Yulianita.pdf Restricted to Repository staff only Download (340kB) |
Abstrak
Latar Belakang: Obat memiliki kebermanfaatan yang penting dalam pelayanan kesehatan. Namun, industri farmasi di Indonesia masih sangat bergantung dengan bahan baku impor. Proses ekstraksi biasanya menghasilkan residu (ampas ekstraksi) berupa serbuk simplisia yang tidak digunakan lagi (limbah padat organik). Pemanfaatan residu hasil ekstraksi pada tanaman teratai masih sangat minim, sehingga limbah hasil ekstraksi tanaman teratai ini dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan mikrokristalin selulosa sehingga dapat menekan kebutuhan impor. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan mikrokristalin selulosa dari beberapa bagian pada tanaman teratai putih (Nymphaea nouchali Burm. F.) dengan metode hidrolisis enzimatik menggunakan selulase dari rayap Coptotermes sp., kemudian dilakukan pengujian kualitas serbuk dengan Avicel PH 101 sebagai bahan baku pembanding. Metode: Masingmasing bagian teratai putih dilakukan ekstraksi, lalu residu didelignifikasi agar didapatkan α-selulosa, kemudian dihidrolisis dengan crude extract dari selulase rayap Coptotermes sp. sehingga didapatkan mikrokristalin selulosa. Hasil: Rendemen tertinggi mikrokristalin selulosa terdapat pada bagian daun dengan persentase rendemen sebesar 95,3%, diikuti dengan tangkai daun sebesar 89,3%, tangkai bunga sebesar 75,7%, dan rendemen terendah oleh bagian bunga dengan persentase sebesar 74%. Sifat fisik dari serbuk mikrokristalin selulosa teratai putih menunjukkan kemiripan karakteristik dengan Avicel® PH 101 sebagai baku pembanding, meliputi reaksi warna, organoleptis, kelarutan, dan pH. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kualitas serbuk mikrokristalin selulosa dari beberapa bagian tanaman teratai putih (bunga, tangkai bunga, daun, dan tangkai daun) memiliki kemiripan dengan baku pembandingnya, yaitu Avicel® PH 101, sehingga dapat menjadi alternatif dalam mendapatkan bahan baku selulosa dari bahan alam. Kata kunci: hidrolisis enzimatik, mikrokristalin selulosa, rayap, selulosa, teratai putih
Jenis Artikel: | Penelitian |
---|---|
Tema: | Farmasi |
Program Studi: | Fakultas Farmasi > S1 Farmasi |
Depositing User: | admin perpus umbjm |
Date Deposited: | 16 Feb 2024 07:24 |
Last Modified: | 16 Feb 2024 07:29 |
URI: | http://eprints.umbjm.ac.id/id/eprint/3601 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |